Rabu, 14 Mei 2008

Gender

April, selain bulan yang terkenal dengan segala tetek bangek kartini juga selalu dikait-kaitkan dengan istilah “GENDER”. Apa sebenarnya gender itu? Banyak diantara kita mengartikan makna gender sebagai sex atau jenis kelamin.

Sex atau jenis kelamin jelas sudah ada sebelum kita menyadari kehidupan di alam semesta ini. Sudah menjadi ketetapan sang maha pengatur alam semesta apa yang terjadi, apa yang dipilihkan buat kita yang hanya terdiri dari dua pilihan antara laki-laki dan perempuan. Sex atau jenis kelamin terjadi karena proses biologis.

Gender adalah hasil sosialisasi dan enkulturasi seseorang dimana hasil konstruksi sosial yang terdiri dari sifat, sikap, dan perilaku seseorang yang ia pelajari (yang pantas bagi dirinya). Namun biasanya gender kebanyakan dipengaruhi oleh lingkungan. sudah diarahkan seorang laki-laki menjadi pribadi yang kuat, tegar, tabah, dan tanggung jawab sedangkan seorang perempuan sudah seperti kodratnya memiliki sifat yang lemah lembut, pemalu, perasa dan dihadapkan dengan urusan dalam rumah.

“Persaman gender” itulah istilah yang banyak disuarakan, disosialisasikan oleh orang-orang yang tidak setuju dan tidak sependapat dengan kodrat pribadi antara kaum adam dan kaum hawa. Kaum adam yang cenderung keluar rumah dan sebaliknya kaum hawa yang berada didalam rumah.
Dari pihak hawa-lah kebanyakan istilah “persamaan gender” disuarakan, mereka tidak setuju jika hanya dijadikan ”teman wingking” ( baca teman belakang). Mereka juga ingin berperan, menyampaikan fikiran, tenaga, bahkan pendapat dalam segala aspek. dari pekerjaan yang halus, rapi hingga pekerjaan yang benar-benar dikatakan kasar.

Dalam realitasnya, peradapan sekarang tentang persamaan gender bisa dikatakan berhasil. Tidak tanggung-tanggung orang pertama di Negara kita pernah dipegang oleh kaum hawa.

Namun sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan turun juga (sedikit diperbaruhi )

Setinggi-tingginya peradapan perempuan, setinggi-tingginya jabatan perempuan, perempuan akan selalu menjadi manusia nomor dua setelah laki-laki. Karena secara kodratinya Hawa diciptakan setelah Adam. Tak akan pernah bisa dipungkiri bahwa mereka masih dibawah laki-laki. Dimanapun juga, kapanpun juga, dari mana dia dan siapa dia. Tetap dan akan selalu...............................

Tidak ada komentar: