Rabu, 14 Mei 2008

Integritas Pengader


“Sebagai pengader ente harus punya integritas !”. Begitu biasanya pesan yang disampaikan seorang “saudara tua” kepada “saudara muda”-nya di perkaderan HMI. Namun sejauhmana pengertian integritas tersebut dapat kita pahami?
Integritas pengader adalah….
Kesatuan dalam iman, ilmu, dan amalnya. Amal (perbuatan) seorang pengader merupakan cerminan iman beserta ilmunya. Menurut Imam Syafi’i, jika ilmu itu “cahaya” maka iman sumbernya juga sama. Ia akan berilmu dengan imannya, dan beriman dengan ilmunya. Karena itu, amal (seharusnya) adalah manifestasi keduanya.
Integritas pengader adalah….
Konsistensi antara hati, fikiran, serta kata dan sikapnya. Sikap maupun kata yang dilakukan secara sadar, adalah buah dari fikirnya. Dan fikiran mestilah selaras dengan hatinya. Hati merupakan dimensi pertama sekaligus terakhir yang menentukan nilai dari perilaku kita.
Integritas pengader adalah….
Kesinambungan masa lampau, kini, dan masa depan—dalam konteks tujuan maupun prinsip hidup
Integritas pengader adalah….
Kearifan dalam sifat dan laku. Kata seorang filosof, untuk mencapai kearifan (wisdom) kita mesti melampaui tiga tahap (fase) sebelumnya, yakni adanya data (text), memperoleh informasi (con-text), dan cukupnya seperangkat pengetahuan (knowledge).
Integritas pengader adalah….
Kesepaduan loyalitas pada jama’ah dan tujuan jama’ah. Institusi yang kita bangun, tak lain adalah sebentuk sistem yang kita manfaatkan sebagai “alat yang adiluhung” guna mengapai apa yang kita tuju. “Kebenaran haruslah tersistem, jika berkehendak mengalahkan kezhaliman yang tersistem”, demikian kira-kira pesan Imam Ali AS. Institusi adalah sistem perkaderan. Dari perkaderan lahir strategi. Dan dengan strategi, kita melakukan perjuangan. Perjuangan melawan kebathilan.
Integritas pengader adalah….
Kesepahaman akan makna “alat” dan “tujuan” hidup
Integritas pengader adalah….
Mengutamakan ummat daripada jama’ah, mengutamakan jama’ah ketimbang diri.
Lukman/Sekaran/--2006

Tidak ada komentar: